17 Agustus dan ritualnya

Setiap tanggal 17 Agustus, bangsa Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan. Tahun 2015 ini, Indonesia memperingati HUT Kemerdekaan yang ke 70. Sama dengan tahun-tahun sebelumnya banyak pesta rakyat yang selalu mewarnai setiap jengkal dari tempat tinggal warga. Seperti tahun ini di RT tempat tinggal saya ada acara lomba 17 Agustusan.



Acara lomba seperti :

1. Lomba membawa kelereng diatas sendok

2. Lomba joged balon

3. Balap karung

4. Lomba Hias Sepeda

5. Memecahkan balon dengan mata tertutup

6. Makan kerupuk

7. Merias wajah dengan mata tertutup

8. Mengumpulkan koin yang sudah tertancap di buah jeruk bali yang dilumuri minyak

9. Lomba lari

10. lomba masak

11. lomba panjat pinang

12. dan lomba lainnya


Dari serangkaian lomba diatas, selalu diiringi soundsystem yang sangat keras. Lebih cocok untuk konser musik Rock. Sangat memekikan telinga. Apalagi acaranya sampai malam hari. Yang punya balita hanya bisa bersabar sampai acarany kelar.


Belum lagi panitia, atau bapak-bapak yang kilar-kilir di tempat acara lomba, tak jarang dari mereka sambil merokok di depan anak-anak keciil. Asap rokoknya pun terhisap oleh orang di sekitar sehingga membuat tidak nyaman.


Memang mengadakan lomba ini bertujuan agar masyarakat bisa mengerti arti kemerdekaan, mengingat susahnya para pahlawan dalam melawan penjajah. masyarakat jadi saling mengenal dan terjadi kerukunan antar warga.


Tetapi, makna itu sungguh jauh dari pengamatan saya. Mungkin Anda juga. Beberapa yang saya perhatikan, panitia berusaha mengeksplore peserta anak-anak untuk berjoged diiringi musik dangdut yang menggema, anak-anak ikut merekam apa yang mereka lihat. Sedangkan acara meriah dan terkesan hura-hura dan hanya membuat terlena. Atau mungkin ada yang berpendapat lain?


Semoga tahun-tahun berikutnya, ritual seperti ini lebih menyajikan lomba bernilai edukasi pada anak.