Sabtu, 27 Juni 2015

Ketika menjadi seorang ibu

Seorang wanita akan memiliki banyak fase dalam hidupnya. Ketika remaja dan beralih dewasa akan ada sebutan 'anak gadis atau perawan' yang akan segera dipinang. Setelah ijabsah berubah status lagi menjadi seorang 'istri'. Pada waktu hamil maka ada sebutan lagi untuknya yaitu 'ibu hamil'. Pun pada saat sesudah melahirkan akan mendapat gelar mulia bernama ibu. Ibu, ya inilah perjalanan panjang penuh suka duka dan juga proses belajar menjadi wanita penuh cinta dan doa. Bagaimanakah awal kehidupan menjadi seorang ibu?


Ketika masih single bisa meluncur bebas, bisa sesuka hati pergi bersama teman-teman. Bekerja dari pagi hingga malam. Serta segudang aktivitas yang menyita tiap dentang jam. Menjadi seorang istri juga harus terlebih dahulu minta izin suami agar setiap langkah dapat ridhonya. Begitulah ketika satu raga milik dua nyawa, bagaimana satu raga ini menjadi milik tiga nyawa (dirisendiri, suami dan anak). Tentu banyak hal yang harus difocuskan agar semua pekerjaan lancar. 

Awal kehidupan menjadi seorang ibu, dialami setiap wanita dengan aneka macam perasaan dan keadaan yang dilalui :

* Seorang ibu yang setelah melahirkan, hanya focus merawat anak, dengan keadaan rumah yang nyaman dan ekonomi keluarga yang aman. Keluarga yang penuh kasih sayang, serta memiliki suami yang perhatian. Semua begitu indah dirasakan, walaupun proses melahirkan pasti memiliki rekaman yang tidak terlupakan. Dukungan pasangan, anggota keluarga, sahabat bahkan lingkungan akan mengalirkan energy penuh cinta dan membentuk rasa bahagia menjadi seorang ibu. Sekalipun babyblues syindrom menghampiri akan segera terlewati. Titik awal menjadi ibu inilah yang membuat seorang wanita bisa merasakan bahagia dan mencurahkannya kepada anaknya. 

* Setelah melahirkan ibu masih banyak hal yang dipikirkan. Ada beberapa faktor misalnya seperti cara mengasuh anak, cuti kerja yang hanya sebentar, siapa yang akan mengasuh, ekonomi keluarga yang tidak stabil, tempat tinggal yang kurang nyaman, serta lingkungan yang tidak menyenangkan. Semua faktor tersebut akan membuat si ibu merasa tidak percaya diri. Ketidaknyamanan membuat rasa jenuh pada atau beratnya adalah menjadi depresi. Pengalaman melahirkan yang luarbiasa penuh perjuangan dan luka jahitan yang sangat menyakitkan menjadi salah satu faktor pengurang kenyamanan seorang ibu. Gerak menjadi lambat, pekerjaan terhambat, dan mengurus anak menjadi terasa berat. 

Kebanyakan wanita berada diposisi dimana ketika setelah melahirkan masih butuh perjuangan. 

Hamil sembilan bulan, melewati fase morning sick, mual-mual, tidak nafsu makan, kepayahan ketika perut semakin besar, sering gerah, susah tidur ketika bayi didalam perut semakin bergerak aktif. Banyak yang mengira inilah puncak kelelahan menjadi seorang ibu hingga proses melahirkan dengan taruhan nyawa.
Aktualnya, kepayahan itu tidak seberapa ketika merawat anak.

Aktivitas seorang ibu

- terjaga sepanjang malam ketika anak sakit. Bergadang dan menggendong semalaman dalam buaian.
- memeriksa BAK dan BAB setiap jamnya. Membri kenyamanan si kecil agar terlelap tidur dan kalau beraktivitaspun dalam keadaan bersih. Karena kotoran yang menempel ke kulit bayi bisa jadikan kulit iritasi dan kemerah-merahan, ruam popok. Bayi pun bisa rewel 
- Memberi ASI, pastikan ibunya pun sudah cukup nutrisi. 
- Jam istirahat, dan berinteraksi
- memandikan, memotong kuku, dll
- pemeriksaan setiap bulan untuk imunisasi hingga usia telah lulus imunisasi.


Kenapa seorang ibu yang baru melahirkan ada yang tidak bahagia?

1. Kaget

Banyak hal yang baru terjadi. Proses yang begitu cepat. Sakit jahitan bekas lahiran normal atau operasi, ASI yang belum lancar, serta gejala eksternal yang tidak mendukung.

2. Terlalu terbawa perasaan

Semua diresapi sendiri. Sehingga tidak ada beban yang dibagi. Sedih, sakit, capek, semua menjadi terasa begitu menyatu. Padahal ketika bisa dibicarakan akan ada bungkahan yang dipindahkan. Apalagi jika memiliki tempat curhat yang tepat, bisa diajak berbagi dan memberi solusi. Kemungkinan apa yang kita resapi itu hanya pikiran yang kita bentuk sendiri.

Maka solusinya : 


a. Ikut kelas parenting

Sebelum menjadi ibu lebih bagusnya sudah punya ilmu parenting. Sehingga tidak begitu kaget dan pusing memasuki dunia ibu. 

b. Banyak baca buku, artikel, dll

Ada beberapa buku yang dituliskan kisah-kisah ibu yang sangat mengharukan, luarbiasa dan juga biasa. Baca dan ambil hikmah agar bisa menjadi ibu yang baik. 

Dari semua yang pertama adalah banyak mengingat ALLAH SWT, banyak berdzikir. Serta minta maaf pada ibu kita, bisa saja dulu ibu kita  juga :
- Bersusah-susah melahirkan kita 
- Berlelah-lelah merawat kita
- Berjuta doa dan airmata menjaga kita
- bersakit-sakit raga menggendong kita, memberi ASI kita.

Kepekaan inilah, bahwa semua wanita ketika menjadi ibu melewati proses sama. Ada yang menerimanya dengan ikhlas sehingga yang keluar adalah aura bahagia. Ada pula yang selalu berkeluh kesah sehingga yang terpancar adalah raut kesedihan. 


Ketika kita merasa menjadi ibu yang baru melahirkan dengan sejuta kesedihan, coba bayangkan :

- ada seorang ibu yang juga harus membesarkan anaknya tanpa suami. Dialah Maryam. Ambil hikmah dari  kekuatannya dan kesabarannya.
- ada seorang ibu yang harus rela kehilangan bayinya sesaat setelah melahirkan
- ada seorang ibu yang tidak punya biaya yang harus rela terpisah dengan anaknya
- ada seorang ibu yang berjuang merawat anaknya sambil bekerja untuk cari nafkah juga.
- ada seorang ibu yang berjuang kuliah sambil Asi juga
- ada seorang ibu yang melahirkan dibelahan benua yang berbeda, jauh dari keluarga, dan juga hanya berdua dengan suami tercinta di negeri orang. 
- ada seorang ibu yang telah menanti-nanti kapan ia bisa melahirkan anak dari rahimnya. 


Kebahagiaan adalah milik kita sendiri, jangan pedulikan orang lain yang merendahkan kita sebagai ibu yang tidak sempurna. Yakinkan diri kita bisa berikan yang terbaik untuk anak tercinta. Karena dari ibulah cinta itu mengalir. 


Salam Sayang untuk para bunda, 
Mamana_Fatifay


3 komentar:

  1. kalo kata film india dilwale dulhaniyah le jayenge

    wanita itu lahir dengan 3 kehidupan, ketika dia menjadi seorang anak, ketika menjadi seorang istri dan ketika menjadi seorang ibu :) nice sharing :)

    BalasHapus
  2. Andaikan bisa, beberapa bapak ingin kok jadi ibu ^_^

    BalasHapus
  3. Jadi ibu itu memang... ugh banget! Berjuta rasa... :D

    Izin ikut folow-folowan blog, ya. Dan blognya sudah kufollow :)

    BalasHapus

Total Tayangan Halaman