Jumat, 20 Desember 2013

Mengawasi anak yang mulai mengenal binatang

Sebagai ibu dari anak-anak tercinta menjaga kesehatan anak adalah hal yang sangat penting. Dimulai dari memberikan ASI ekslusif, membuat makanan bayi sendiri, tidak memberi makan sembarangan (makanan sesuai umur balita), menjaga kebersihan sehari-hari, menjauhkan benda-benda berbahaya sampai harus ekstra ketat menjaga apabila si kecil ingin punya binatang kesayangan. Pertanyaannya bolehkah anak berteman dengan binatang kesayangan?

bermain dengan kucing


Merawat ikan




Keinginan anak untuk bermain bersama binatang memang tidak bisa dilarang begitu saja. Karena bagi anak-anak binatang-binatang tersebut sangat menarik. Sehingga anak tidak tahu bahaya kuman/virus dari binatang tersebut, dan juga binatang-binatang itu bisa membahayakan si anak apabila menyerang.

Memarahi anak pun bukan solusi terbaik, harus diberi pendekatan cinta. Misal boleh dekat kucing, namun orang tua berada dekat selalu dengan anak. Apabila mau memegang binatang tersebut orang tua bisa mengarahkannya atau memeluknya. Binatang selanjutnya pun sama seperti ikan hias baik di aquarium, toples, atau kolam ikan, semua harus ditemani orang tua. Karena anak kecil akan selalu memegang ikan, respon dari keingin tahuannya. Atau binatang lainnya seperti ayam, burung, semut, dll.  

Binatang yang tidak dipelihara, tidak bersih, kotor dan banyak kuman, seperti :
* Bulu kucing dapat menyebabkan alergi. Apabila kucing marah akibat diganggu atau disentuh anak kita, kucing bisa mencakar dan menggigit anak-anak. Perawatan kucing yang tidak baik, kotor, menularkan penyakit toksoplasmosis.

*Ikan hias ada yang ukuran kecil, sedang, dan besar. bentuk ikan yang beraneka  ragam dan warna-warni tubuh ikan membuat anak-anak senang. Namun bila ikan disimpan di toples anak-anak akan memasukkan jarinya, atau menarik toples dan bisa terjatuh. Pecahan toples juga berbahaya. Pun dengan akuarium, walau ukuran lebih besar anak-anak biasa akan menempelkan wajah terutama bibir ke kaca akuarium, pompa udara serta lampu hias di akuarium akan berbahaya apabila ditarik oleh anak-anak atau menyentuhnya karena khawatir kesetrum. 

*Burung mengeluarkan fases hampir setiap jam. Kandang menjadi banyak kotoran yang mengandung bakteri, virus yang ditularkan burung dan sangat berbahaya yaitu flu burung (Avian Influenza)

*Binatang yang liar tak terpelihara, kotor dan menebar virus penyakit, serta bisa menyerang anak-anak Anda. 


Adapun cara sederhana mengenalkan binatang pada anak adalah :
- Melihat binatang dengan selalu didampingi orang tua
- Jaga kebersihan anak, selalu cuci tangan setelah bermain
- Alihkan perhatian anak dengan mengajari melihat binatang dari buku, gambar dan juga poster. Apabila memberi boneka jangan berbulu rontok karena berbahaya. 
- Jika memang ingin memiliki binatang peliharaan maka kebersihannya harus selalu dijaga.

Semoga tulisan ini bermanfaat. Salam tercinta untuk para bunda yang luar biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman